Jumat, 09 Desember 2016

Aplikasi Komputer dan Tekonologo Inpformasi di Bidang peternakan

makalah peran aplikasi komputer dibidang peternakan



Makalah pratikum pengantar aplikasi Komputer peternakan
PERAN APLIKASI KOMPUTER DIBIDANG PETERNAKAN
DI SUSUN
OLEH:
AMRI MAHBENGI
NIM:1605104010065
 
JURUSAN PETERNAKAN, FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2015


DAFTAR ISI


Kata pengantar

            Alhamdulilahirabil alamin,puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT karana pada saat ini kita masi di berikan kesehatan sehingga kita masi dapat menjalankan tugas kita untuk terus belajar dan mengajar. sehingga penulis dapat menyusun tugasMakalah Pemanfaat Tenologi Komputer di Bidang Peternakan.
Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan tugas  praktikum mata kuliah Pengantar Aplikasi Komputer Peternakan. Makalah  ini telah diupayakan agar dapat sesuai apa yang diharapkan  dan dengan terselesainya Makalah ini sekiranya bermanfaat bagi setiap pembacanya. Makalah ini ditulis dan disajikan sebagai bagian dari proses pembelajaran agar kiranya kami sebagai mahasiswa dapat memahami dengan benar tentang perlunya sebuah tugas agar menjadi bahan pembelajaran.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan rasa syukur yang tulus dan ikhlas kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta ucapan terima kasih kepada : Dosen Pembimbing dan Teman teman berkat kerjasamanya sehingga Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan dan dengan segala kerendahan hati kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai. Dan merupakan bahan kesempurnaan untuk makalah ini selanjutnya. Besar harapan penulis, semoga makalah yang penulis buat  ini mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa


BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Kita tentu sudah sering mendengar kata Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang sering disingkat dengan IPTEK. IPTEK merupakan makanan sehari-hari manusia sekarang ini. Telepon seluler, komputer, internet, dan lain-lain. Tanpa adanya IPTEK kehidupan sosial manusia menjadi terhambat. Atas dasar kemampuan kreatifitas berpikir, manusia dapat mengembangkan IPTEK dari waktu ke waktu. Segala kemudahan mulai dari transportasi, telekomonikasi sampai pendidikan tak luput dari peran IPTEK. Namun di balik itu semua manusia menjadi malas melakukan semua aktivitasnya oleh karena semua kemudahan yang ada. Selain itu juga, sebagian besar manusia diberbagai belahan dunia belum mencicipi manfaat dari IPTEK tersebut. Sungguh sangat disayangkan sekali dimana sebagian orang sudah mendapatkan kebutuhannya dengan cepat sementara yang lainnya harus bersusah payah untuk mendapatkannya. Untuk itu sebagai mahasiswa kita perlu mengetahui lebih dalam tentang IPTEK agar kita bisa memanfaatkan untuk seluruh umat manusia.
Mengingat tingginya permintaan masyarakat terhadap kebutuhan pangan terutama daging, menuntut produsen bahan pangan termasuk pengusaha peternakan untuk meningkatkan kualitas produknya.Walaupun kualitas karkas tergantung pada preferensi konsumen namun ada standar khusus yang dijadikan acuan.Karkas yang layak konsumsi harus sesuai dengan standar SNI mulai dari cara penanganan, cara pemotongan karkas, ukuran dan mutu, persyaratan yang meliputi bahan asal, penyiapan karkas, penglolahan pascapanen, bahan pembantu, bahan tambahan, mutu produk akhir hingga pengemasan.Untuk itu perlu ada penerapan manajemen yang baik sejak masih di sektor hulu sampai ke sektor hilir. Karna permintaan yang semakin tinggi. Oleh karena itu di butuhkan suatu teknologi yang dapat membantu meringankan pekerjaan didalam suatu manajemen peternakan dalam skala besar. Untuk itu, di gunakan lah teknologi komputer ke dalam suatu manajemen peternakan. Dengan tujuan untuk mempermudah dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin besar.

1.2 Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana teknologi komputer dapat di terapkan dalam sebuah industri peternakan untuk mempermudah pekerjaan didalam suatu manajemen peternakan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan- laporan tertentu. Sistem informasi manajemen mengambil data mentah dari TPS (Transaction Processing System) dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut (Hanif Al Fatta, 2008, h.12).

2.2 Unified Modelling Language (UML)

“Menurut Shalahuddin (2011, h.117), pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa permodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek.
Visual Basic 2008 adalah salah satu bahasa terlaris dan merupakan andalan Microsoft Visual Studio. Kemudahan dan kesederhanaan bahasa pemrograman tersebut telah dikenal luas sehingga dicari dan dijadikan alternatif sebagai alat belajar bagi seorang programmer pemula yang ingin memperdalam pemrograman windows form hingga seorang senior programmer yang membutuhkan Visual Basic sebagai alat untuk mengembangkan berbagai program aplikasi (Wahana Komputer, 2008, h.51).




3.1 pemanfaatan IT dibidang peternakan

Istilah teknologi tentu tidak asing bagi kita. Teknologi merupakan ilmu yang menggali berbagai ilmu terapan. Teknologi juga sering dipakai untuk menyebut berbagai jenis peralatan yang mempermudah hidup kita. Jadi teknologi dapat beruwujud ilmu dapat pula berupa peralatan. Teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Dengan teknologi pekerjaan yang dulunya membutuhkan tenaga yang besar, sekarang bisa dilakukan dengan tenaga kecil. Dengan teknologi pula pekerjaan yang dulunya membutuhkan waktu lama, sekarang hanya butuh waktu yang sangat singkat. Berikut beberapa penerapan teknologi dalam berbagai bidang.
Sekilas tentang ternak Khususnya ternak ayam. Ayam broiler merupakan hasil teknologi yaitu persilangan antara ayam Cornish dengan Plymouth Rock. Karakteristik ekonomis, pertumbuhan yang cepat sebagai penghasil daging, konversi pakan rendah, dipanen cepat karena pertumbuhannya yang cepat, dan sebagai penghasil daging dengan serat lunak (Murtidjo, 1987). Menurut Northe (1984) pertambahan berat badan yang ideal 400 gram per minggu untuk jantan dan untuk betina 300 gram per minggu.
Proses bisnis di industri peternakan ayam ternyata tak sesederhana yang dibayangkan. Pasalnya, prosesnya berlangsung sangat panjang dan rumit. Mulai dari pemilihan grand parent stock, penanganan ayam umur sehari (day old chick/DOC), telur, pakan, vaksin hingga pemeliharaan ayam (pedaging) sampai masa panen. Belum lagi urusan memasarkan dan mendistribusikan, serta memprediksi kebutuhan pasar.Tak mengherankan, pelaku bisnis ternak terpadu (yang mencakup usaha pembibitan ayam, pakan ternak, rumah potong ayam, dan pemrosesan) di Indonesia tidak banyak. Setidaknya ada empat perusahaan ternak terpadu yang dikelola secara modern, yakni: Charoen Pokphand Indonesia (CPI), Japfa Comfeed, serta dua perusahaan lokal, Sierad Produce dan Wonokoyo.


Penerapan Decision Support System (DSS) Dalam Dunia Peternakan

DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solveryang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi).
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.

Jenis-jenis DSS:

·         Mengambil elemen- elemen informasi
·         Menganalisis seluruh file
·         Menyiapkan laporan dari berbagai file
·         Memperkirakan laporan dari berbagai file
·         Mengusulkan keputusan
·         Membuat keputusan

DSS tersusun atas komponen sebagai berikut:

1. Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
2. Model Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan daripermasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
3. Software System : merupakan program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan sistem.
4. Antar muka (user interface) : adalah tampilan program komputer.
Dalam bidang peternakan, system pendukung keputusan yang berbasis komputer ini bermanfaat dalam aspek kuantitatif dalam pemberian pakan (berhubungan dengan jumlah hijauan dan konsentrat yang akan diberikan pada ternak) dan kualitatif (berhubungan dengan kualitas pakan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok dan untuk berproduksi) pakan ternak yang sangat erat hubungannya terhadap produksi hewan ternak tersebut. Pemberian pakan pada ternak relative tidak terstruktur karena banyak sekali perbandingan yang harus dipertimbangkan, seperti pertambahan bobot badan, pakan harus bersifat edible (bahan makanan yang dapat dimakan ternak) dan palatable (bahan makanan yang disukai ternak), jenis tanaman pakan ternak, Body condition Score, dll. Sehingga dengan adanya Decision Support System, kebutuhan pakan masing-masing ternak dapat terpenuhi, dengan membandingkan berbagai data dan mengevaluasi hasil keputusannya.

Alasan dunia peternakan menggunakan DSS :

· Usahanya beroperasi pada ekonomi yang tak stabil.
· Usaha peternakannya dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
· Usahanya menghadapi peningkatan kualitas dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis (peternakan).
· Sistem komputer perusahaannya tak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.

Alasan perusahaan-perusahaan utama memulai DSS dalam skala besar :

· Kebutuhan akan informasi yang akurat.
· DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
· Kebutuhan akan informasi baru.
· Manajemen diamanahi DSS.
· Penyediaan informasi yang tepat waktu.
· Pencapaian pengurangan biaya.

Cara Penerapan Decision Support System dalam dunia peternakan :

1. Pengambilan keputusan yg rasional, sesuai dengan jenis keputusan yg diperlukan.
2. Membuat peramalan (forecasting).
3. Membandingkan alternatif tindakan.
4. Membuat analisis dampak.
5. Membuat model.

Dampak Pemanfaatan DSS :

1. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
2. Mengurangi kebutuhan akan training.
3. Meningkatkan kontrol manajemen.
4. Memfasilitasi komunikasi.
5. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user.
6. Mengurangi biaya.
7. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.

Faktor Pendukung DSS :

a. Sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.
b. Mudah digunakan (user friendly).
c. Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan pembuatan simulasi, proses trial-end-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan.


BAB IV

KESIMPULAN

Penelitian dan pengembangan peternakan melalui aplikasi computer sangalah penting perannya dalam upaya meningkatkan produktivitas ternak baik secara intensifikasi maupun secara ekstensifikasi. Di samping itu penelitian juga sangat berperan dalam pengembangan  peternakan di masa yang akan datang. Mengingat pentingnya protein hewani yang berasal dari ternak seperti daging, susu, telur bagi manusia, maka konsumsi produk  ternak seharusnya dapat dpacu menuju tingkat konsumsi yang ideal. Hal ini dikarenakan sub sektor peternakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia, ini terlihat dari jumlah permintaan produk peternakan seperti daging, susu, dan telur yang terus meningkat. Protein hewani yang berasal dari ternak memiliki komposisi asam amino yang lengkap dan di butuhkan oleh tubuh. Karena itu, langkah untuk mengurangi konsumsi daging dan telur bukanlah langkah bijak untuk menciptakan sumber daya manusia yang cerdas,kreatif, produktif, dan sehat. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah peranan ternak dan produk peternakan yang yang dihasilkan oleh oleh ternak tersebut sebagai sumber pendapatan dan sumber lapangan kerja yang efektif dalam memberantas kemiskinan di Indonesia.
Selain itu,dalam menjalankan kegiatan peternakan. ketika kita ingin memproduksi suatu barang maka akan beda ketika kita berproduksi dengan manual dan dengan bantuan teknologi komputer. Pastinya akan lebih efektik atau lebih optimal bila memproduksi suatu barang dengan menggunakan variasi antara keduanya yaitu, pelaku usaha peternakan dengan teknologi komputer yang digunakan dalam bidang peternakan.


DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2008. Analisis Dan Perencanaan System Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Hartono M. 2009. System Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Anonym. 2013. Kegunaan computer dalam bidang peternakan.http://yuslinaherna.blogspot.com Diposkan 12th December 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar