Kamis, 06 Desember 2018

Laporan Praktikum Teknologi Produksi Ternak Perah UJI PEMALSUAN SUSU


Laporan Praktikum Teknologi Produksi Ternak Perah
UJI PEMALSUAN SUSU

Oleh
Amri Mahbengi
NIM.1605104010065
Kelompok 

i
i
i
i



FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI PETERNAKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2018

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr.Wb
        Alhamdulillah segala puji dan syukur kita ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Teknologi Produksi TernakPerah ini. Laporan ini disusun berdasarkan tugas yang diberikan oleh akademik praktikum dalam bidang mata kuliah Teknoloogi Produksi Ternak Perah.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada koordinator praktikum mata kuliah Teknologi Produksi Ternak Perah Dr. Ir. Dzarnisa, M.Si. beserta asisten laboraatorium yang telah membimbing dalam pembuatan laporan ini hingga selesai. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kesalahan dan tidak sempurna, maka dari itu penulis berharap akan masukan, kritik dan saran dari semua pihak yang telah membaca laporan ini. Akhirnya, semua kebenaran yang terkandung di laporan ini semata-mata hanyalah berkat kemurahan-Nya dalam menuntun penulis menuju kebenaran, sedangkan segala kekeliruan yang terdapat di sini sepenuhnya bersumber dari dan menjadi tanggung jawab penulis. 
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb

                                                                                    Banda Aceh, 30 Novenber 2018

                                                                                                            Penulis


DAFTAR ISI






BAB I             PENDAHULUAN


1. Latar Belakang    

Susu adalah hasil pemerahan dari ternak sapi perah atau dari ternak menyusui lainnya  yang diperah secara kontinyu dan komponen-komponennya tidak dikurangi dan tidak ditambahkan bahan-bahan lain. Susu segar merupakan cairan yang berasal dari kambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun (SNI 01-3141-1998). Secara fisiologis, susu merupakan sekresi kelenjar ambing sebagai makanan dan proteksi imunologis (immunological protection) bagi bayi mamalia. Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 tahun 1983 dijelaskan, susu adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi (Shiddieqy, 2008).
Menurutnya, susu adalah suatu cairan yang berwana putih yang digunakan untuk kepentingan manusia dalam proses pemenuhan gizianya. Nama yang dipergunakan untuk susu tak lepas darimana ia berasal, misalnya susu yang berasal dari ternak sapi, disebut susu sapi. Susu yang berasal dari kedelai, disebut dengan susu kedelai, dan susu yang berasal dari manusia disebut dengan ASI/Air Susu Ibu (Sediaoetama, 1985).

BAB II. METEDOLOGI

2.1 Alat dan bahan praktikum

2.1.1 Alat Praktikum

·         Gelas ukur
·         Timbangan
·         Cawan porselin
·         Pembakaran bunsen
·         Gelas objek
·         Pipet pipet tetes
·         Asam asetat
·         Lugol
·         corong

2.1.2 Bahan Praktikum

·         Sampel susu yang telah ditambahkan bahan tambahan
·         Hcl pekat
·         Recorcine
·         Lugol
·         Hcl paraphenyldiamin
·         H202 0,5 %

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM


3,1 Waktu Praktikum

            Pelakasanaan Praktikum uji pemalsuan susu dilaksanakan pada tanggal 29 November 2018, pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB.

3.2. Tempat Praktikum

            Tempat pelaksanaan praktikum uji pemeriksaan total asam pada susu sapi dan susu kambing dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Dan Teknologi Produksi Ternak Perah, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala.
           

BAB IV HASIL PENGAMATAN


4.1. Percobaan Pertama

Beaker Glass Besar → Susu Bubuk
Beaker Glass Besar 300 Ml = Susu Kambing Dan Susu Uht
Sampel Susu → 20 Ml
Air Taji → 10 Ml
·         Susu Kambing + Air Taji + Lugol (4 Tetes )
            = Warna Biru Gelap
·         Susu Uht + Air Taji + Lugol
= Warna Keunguan Gelap
·         Susu Rekonstitusi + Air Taji +Lugol
= Ada Gumpalan Bintik-Bintik Biru Kehitaman Warnanya Biru Gelap Dan Lugolnya Lebih Banyak Kelihatan Dan Berwarna Biru-Biru Keunguan

4.2 . Percobaan Kedua

Sampel Susu → 20 Ml
·         Susu Uht + Santan 10 Ml → Berlemak  + Lebih Kental + Lebih Berlemak
·         Susu Kambing + Santan 10 Ml → Berlemak + Lebih Kental Dari Yang Lain
·         Susu Rekonstitusi + Santan 10 Ml → Berlemat/Berminyak + Tambah Kental

4.3. Percobaan Ketiga

·         20 Ml Susu Uht → Rasa Susu Sapi, Wangi Khas Susu Dan Ada Manis-Manis Susu
·         20 Ml Susu Kambing →
·         20 Ml Susu Rekonstitusi →
Susu Uht + Air Kelapa → Wangi Susu Uht Berkurang, Rasa Menjadi Sedikit Asam, Warna Susu Tetap Seperti Biasanya Dan Rasa Air Kelapanya Sedikit

    4.4. Uji Lugol

            Susu + Asam Cuka 1 Ml
·         Susu Uht + Asam Cuka → Homogen Dan Tercium Bau Cuka Warna Kuning
·         Susu Rekonstitusi + Asam Cuka → + Warna Kuning Di Sekeliling, Lebih Kental Dan Baunya + Bau Cuka + Globula Besar
·         Susu Kambing + Asam Cuka → Berminyak + Globula Besar Dan Banyak +Warna Kuning


           


            Susu yang telah dipalsukan dengan penabahan air. Penambahan air pada susu merupakan cara yang paling sederhana, namun paling mudah pula di ketahui. Pada kasus pemalsuan susu dengan air, cukup mencelupkan laktodesimeter kedalam susu, jika berat jenis jauh dari 1,028 (SNI 01-3141-1998), maka kemungkinan susu telah diencerkan dengan air. Susu yang telah dipalsukan dengan air yang terlalu banyak akan menimbulkan becak biru pada susu ( anonim,1998).
            Menurut para ahli, pemalsuan susu dengan air tajin memiliki keuntungan untuk memalsukan susu, yaitu warnanya yang putih dan air tajin masih mengandung vitamin dan karbohidrat yang berasal dari beras. Pada pemalsuan susu dengan menggunakan air tajin, reaksi positif penambahan akan menimbulkan warna biru dan kuning, warna biru yang terbentuk merupakan hasil reaksi antara amilum dengan lugot (wahyu.j, 1985).


6.1 Kesimpulan

            Setelah melakukan praktikum ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa setiap susu yang dipalsukan atau ditambahkan bahan apapun pasti mengalami perubahan berat jenis (bertambah maupun berkurang) dan terjadinya perubahan fisik seperti perubahan warna dan tekstur.

6.2 Saran

Adapun saran untuk praktikum ini yaitu agar praktikum Teknologi Produksi Ternak Perah ini terus dikembangkan dan alat-alat sebagai pendukung praktikum ini juga hendaknya lebih dilengkapi lagi. Kalau pun ada bahan atau alat yang  berbahaya untuk dilakukan disaat praktikum, hendaknya dilakukan saja. Karna takut itu yang menjadikan kita tidak bisa, dan karna berani itu  yang menjadikan kita bisa terima kasih.









DAFTAR PUSTAKA

 


Shiddieqy. 2008. Bakteri Menyebabkan Keracunan Susu.    Http://Netfarm. Blogsome.Com/Bakteri-Menyebabkan-Keracunan-Susu.Htm.
Almatsier, Sunita. (2002). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Pt Gramedia Pustaka Utama.
Sumoprastowo, 2000. Memilih Dan Menyimpan Bahan Makanan, Bumi Aksara . Jakarta
Achmad Djaeni Sediaoetama. 1985, Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat. 110-139.
Anonimus, 1998. Dewan Standardisasi Nasional.                                                                  Sni Susu Segar (Sni 01- 3141-1998.1998). Dewan Standardisasi Nasional.          Jakarta.
Wahyu, J., 1985. Ilmu Ternak Unggas, Ugm – Press, Yogyakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar