Laporan Praktikum Teknologi Produksi Ternak
Perah
UJI
PEMALSUAN SUSU
Oleh
Amri Mahbengi
NIM.1605104010065
Kelompok
i
i
i
i
FAKULTAS
PERTANIAN PROGRAM STUDI PETERNAKAN
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
DARUSSALAM
– BANDA ACEH
2018
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Alhamdulillah
segala puji dan syukur kita ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Teknologi
Produksi TernakPerah ini. Laporan ini disusun berdasarkan tugas
yang diberikan oleh akademik praktikum dalam bidang mata kuliah Teknoloogi
Produksi Ternak Perah.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada koordinator praktikum
mata kuliah Teknologi Produksi Ternak Perah Dr. Ir. Dzarnisa, M.Si. beserta
asisten laboraatorium yang telah membimbing dalam pembuatan laporan ini hingga
selesai. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kesalahan dan tidak
sempurna, maka dari itu penulis berharap akan masukan, kritik dan saran dari
semua pihak yang telah membaca laporan ini. Akhirnya, semua kebenaran yang
terkandung di laporan ini semata-mata hanyalah berkat kemurahan-Nya dalam
menuntun penulis menuju kebenaran, sedangkan segala kekeliruan yang terdapat di
sini sepenuhnya bersumber dari dan menjadi tanggung jawab penulis.
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb
Banda
Aceh, 30 Novenber 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Susu
adalah hasil pemerahan dari ternak sapi perah atau dari ternak menyusui
lainnya yang diperah secara kontinyu dan
komponen-komponennya tidak dikurangi dan tidak ditambahkan bahan-bahan lain.
Susu segar merupakan cairan yang berasal dari kambing sapi sehat dan bersih
yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak
dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun (SNI
01-3141-1998). Secara fisiologis, susu merupakan sekresi kelenjar ambing
sebagai makanan dan proteksi imunologis (immunological protection) bagi bayi
mamalia. Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 tahun 1983 dijelaskan, susu adalah
susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu
sterilisasi (Shiddieqy, 2008).
Menurutnya, susu adalah
suatu cairan yang berwana putih yang digunakan untuk
kepentingan manusia dalam proses pemenuhan gizianya. Nama yang dipergunakan
untuk susu tak lepas darimana ia berasal, misalnya susu yang berasal dari
ternak sapi, disebut susu sapi. Susu yang berasal dari kedelai, disebut dengan
susu kedelai, dan susu yang berasal dari manusia disebut dengan ASI/Air Susu
Ibu (Sediaoetama, 1985).
BAB II. METEDOLOGI
2.1 Alat dan bahan praktikum
2.1.1 Alat Praktikum
·
Gelas
ukur
·
Timbangan
·
Cawan
porselin
·
Pembakaran
bunsen
·
Gelas
objek
·
Pipet
pipet tetes
·
Asam
asetat
·
Lugol
·
corong
2.1.2 Bahan Praktikum
·
Sampel
susu yang telah ditambahkan bahan tambahan
·
Hcl
pekat
·
Recorcine
·
Lugol
·
Hcl
paraphenyldiamin
·
H202
0,5 %
BAB III PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
3,1 Waktu Praktikum
Pelakasanaan Praktikum
uji pemalsuan susu dilaksanakan pada tanggal 29 November 2018, pukul 10.00 WIB
sampai dengan 12.00 WIB.
3.2. Tempat Praktikum
Tempat pelaksanaan
praktikum uji pemeriksaan total asam pada susu sapi dan susu kambing
dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Dan Teknologi Produksi Ternak Perah, Fakultas
Pertanian, Universitas Syiah Kuala.
BAB IV HASIL
PENGAMATAN
4.1. Percobaan Pertama
Beaker
Glass Besar → Susu Bubuk
Beaker
Glass Besar 300 Ml = Susu Kambing Dan Susu Uht
Sampel
Susu → 20 Ml
Air
Taji → 10 Ml
·
Susu
Kambing + Air Taji + Lugol (4 Tetes )
= Warna Biru Gelap
·
Susu
Uht + Air Taji + Lugol
= Warna Keunguan Gelap
·
Susu
Rekonstitusi + Air Taji +Lugol
= Ada Gumpalan Bintik-Bintik Biru
Kehitaman Warnanya Biru Gelap Dan Lugolnya Lebih Banyak Kelihatan Dan Berwarna
Biru-Biru Keunguan
4.2 . Percobaan Kedua
Sampel
Susu → 20 Ml
·
Susu
Uht + Santan 10 Ml → Berlemak + Lebih
Kental + Lebih Berlemak
·
Susu
Kambing + Santan 10 Ml → Berlemak + Lebih Kental Dari Yang Lain
·
Susu
Rekonstitusi + Santan 10 Ml → Berlemat/Berminyak + Tambah Kental
4.3. Percobaan Ketiga
·
20
Ml Susu Uht → Rasa Susu Sapi, Wangi Khas Susu Dan Ada Manis-Manis Susu
·
20
Ml Susu Kambing →
·
20
Ml Susu Rekonstitusi →
Susu
Uht + Air Kelapa → Wangi Susu Uht Berkurang, Rasa Menjadi Sedikit Asam, Warna
Susu Tetap Seperti Biasanya Dan Rasa Air Kelapanya Sedikit
4.4. Uji Lugol
Susu
+ Asam Cuka 1 Ml
·
Susu
Uht + Asam Cuka → Homogen Dan Tercium Bau Cuka Warna Kuning
·
Susu
Rekonstitusi + Asam Cuka → + Warna Kuning Di Sekeliling, Lebih Kental Dan
Baunya + Bau Cuka + Globula Besar
·
Susu
Kambing + Asam Cuka → Berminyak + Globula Besar Dan Banyak +Warna Kuning
Susu yang telah dipalsukan dengan
penabahan air. Penambahan air pada susu merupakan cara yang paling sederhana,
namun paling mudah pula di ketahui. Pada kasus pemalsuan susu dengan air, cukup
mencelupkan laktodesimeter kedalam susu, jika berat jenis jauh dari 1,028 (SNI
01-3141-1998), maka kemungkinan susu telah diencerkan dengan air. Susu yang
telah dipalsukan dengan air yang terlalu banyak akan menimbulkan becak biru
pada susu ( anonim,1998).
Menurut para ahli, pemalsuan susu
dengan air tajin memiliki keuntungan untuk memalsukan susu, yaitu warnanya yang
putih dan air tajin masih mengandung vitamin dan karbohidrat yang berasal dari
beras. Pada pemalsuan susu dengan menggunakan air tajin, reaksi positif
penambahan akan menimbulkan warna biru dan kuning, warna biru yang terbentuk
merupakan hasil reaksi antara amilum dengan lugot (wahyu.j, 1985).
6.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini
maka dapat diambil kesimpulan bahwa setiap susu yang dipalsukan atau
ditambahkan bahan apapun pasti mengalami perubahan berat jenis (bertambah
maupun berkurang) dan terjadinya perubahan fisik seperti perubahan warna dan
tekstur.
6.2 Saran
Adapun
saran untuk praktikum ini yaitu agar praktikum Teknologi Produksi Ternak Perah
ini terus dikembangkan dan alat-alat sebagai pendukung praktikum ini juga
hendaknya lebih dilengkapi lagi. Kalau pun ada bahan atau alat yang berbahaya untuk dilakukan disaat praktikum,
hendaknya dilakukan saja. Karna takut itu yang menjadikan kita tidak bisa, dan
karna berani itu yang menjadikan kita
bisa terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Shiddieqy. 2008. Bakteri Menyebabkan
Keracunan Susu. Http://Netfarm.
Blogsome.Com/Bakteri-Menyebabkan-Keracunan-Susu.Htm.
Almatsier,
Sunita. (2002). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Pt Gramedia Pustaka Utama.
Sumoprastowo,
2000. Memilih Dan Menyimpan Bahan Makanan, Bumi Aksara . Jakarta
Achmad Djaeni
Sediaoetama. 1985, Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat. 110-139.
Anonimus,
1998. Dewan Standardisasi Nasional. Sni
Susu Segar (Sni 01- 3141-1998.1998). Dewan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Wahyu, J., 1985. Ilmu
Ternak Unggas, Ugm – Press, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar